Jalan – jalan ke sumba memang adalah salah satu destinasi impian banyak orang. Selain dari laut yang masih jernih dan bersih sekali, sumba menyimpan banyak sekali budaya dan tradisi yang masih dijaga sampai dengan saat ini. Jika mengelilingi sumba, kita bisa melihat banyaknya tempat – tempat bersejarah dan belum modern.
Disini kita akan mengikuti keseruan dari travel blogger Ashari Yudha yang berjalan – jalan ke sumba dan menemukan sebuah desa yang masih jadul sekali. Desa ini terletak di Sumba dan rupanya tidak terlalu jauh dari kota sehingga dapat disinggahi kapan saja jika para wisatawan ingin melihat desa yang penuh kenangan tersebut. Sampai saat ini masih banyak penduduk desa yang berkediaman disana dan melanjutkan kehidupan seperti biasa.
Namanya desa Tarung, yang berada persis bersebelahan dengan kota Waikabubak, Sumba Barat. Kalau desa adat lain rata-rata jauh banget dari kota, ini desa mepet bener sama kota. Hanya dibatasi oleh pepohonan doang.
Kalau melihat desa ini pake drone, muncul dilema juga. Ada perang batin antara tradisi vs modernisasi. Ada sebagian yang ingin desa ini tetap eksis mengikuti adat, tapi gak sedikit juga yang pingin desa ini modern. Malahan saya sempet nggak sengaja liat ada tv kabel di salah satu rumah.
Oiya, sempat terjadi tragedi buruk sekitar tiga tahun yang lalu. Desa ini habis terbakar hingga hampir semua rumahnya ludes dilalap api. Lalu desa dibangun kembali meskipun sejujurnya saya nggak tahu sekarang penampakannya seperti apa. Kebakaran tersebut terjadi tanpa diketahui sampai sekarang sebabnya apa. Namun semenjak saat itu, penduduk desa ini sempat berkurang dan berpindah huni ke tempat lain. Kasihan sekali banyak keluarga yang harus kehilangan harta bendanya pada saat itu.
Semoga desa-desa adat seperti ini selalu terjaga keasliannya, nggak kecampur aduk dari luar. Karena gimanapun, ada sejarah dibalik desa-desa adat seperti ini. Kalau terlalu terekspos juga nggak akan bagus kedepannya. Budaya Indonesia seperti ini harus tetap terjaga dengan sangat baik agar dapat dilestarikan.