Fasilitas WET Sendi untuk Tradisi yang Hampir Punah

Sebuah Tradisi Adat dari Desa Sendi. Desa Adat Sendi memiliki tradisi Basuhan Kucur Tabut, yakni membersihkan diri di mata air Sungai Tabut. Nah untuk mengikuti tradisi ini kita harus menggunakan selendang kuning sebagai simbol ikatan persaudaraan dari masyarakat Sendi.

Ritual adat ini dipimpin oleh Demang (Tetua Adat) yang biasa dilakukan pada Jumat Legi. Dan kali ini diadakan dalam rangka rasa syukur dan terimakasih kepada PLN yang telah menyalurkan listrik PLN Peduli ke Desa Sendi sejak tahun 2016.

Masih bercerita ttg Tradisi Desa Adat Sendi yakni Basuhan Kucur Tabut. Selain karena tujuan dari adat ini untuk membersihkan diri, kita juga diwajibkan untuk MELEPAS ALAS KAKI dengan filosofi bahwa kita harus menyatu dengan alam.

Anyway, kalian tahu gak bahwa Desa Sendi ini hanya dihuni oleh sekitar 700 warga, dan hingga saat ini masih belum diakui sebagai Desa Adat oleh Pemprov Jatim. Meskipun begitu, perekonomian wisata yang ada di Desa Sendi ini masih terus berkembang dengan adanya program PLN Peduli yg tidak hanya menyediakan listrik, namun juga ikut membangun fasilitas di Wet sendi. Semoga dengan adanya fasilitas ini, anak cucu kita dapat melihat sejarah Indonesia.

Buat Apa Naik Gunung?

Pernah gak, ketika pendakian, kaki tetap berjalan mulut terdiam tapi pikiran penuh dengan dilema dan pertanyaan? Kalo pernah, berarti kita SAMA. Naik gunung itu katanya adalah sebuah proses dan pembentukan karakter.

Bukan hanya tentang view atau sunrise yang indah, tapi juga tentang pencapaian untuk lebih mengenal diri sendiri dan menaklukkan ego. Kalo sering naik gunung, tapi tidak belajar sesuatu yg baru, mungkin bisa bertanya kembali pada diri sendiri, kenapa masih naik gunung?

Ada banyak sekali kesan dan pesan yang bisa didapatkan oleh seseorang dalam satu kali perjalanan naik gunung. Proses pendewasaan diri ini merupakan salah satu yang paling ampuh karena menyatu dengan alam membuat kita sadar betapa kecilnya manusia dan apa guna tinggi hati. Selamat traveling!