Mencabut rambut bagi sebagian orang adalah hal yang sangat menyenangkan. Terlebih untuk anank-anak generasi milenial yang merasa seru dan menantang untuk mencari rambut spesifik untuk dicabut. Namun apakah sebenarnya baik jika rambut sering dicabut? Mari kita bahas lebih lanjut.
Baik Buruknya Mencabut Rambut
Jika berbicara tentang baik dan buruk dalam aktifitas mencabut rambut, maka jawabannya adalah buruk. Tidak ada baiknya sama sekali. Karena tubuh kita telah memiliki sistem tersendiri untuk melepaskan rambut yang memang sudah rusak. Jadi tidak perlu repot-repot mencabut, rambut yang rusak akan lepas jika memang sudah mencapai siklusnya.
Siklus pada pertumbuhan rambut terbagi beberapa fase :
- Fase Categan
Masa transisi pertumbuhan rambut yakni antara tumbuh dan istirahat. - Fase Telogen
Masa istirahat dalam siklus pertumbuhan rambut manusia. - Fase Eksogen
Yang merupakan Fase lepasnya rambut dari folikel rambut secara otomatis.
Jadi adanya folikel rambut tidak lantas membuat kepala menjadi gatal atau menyebabkan kebotakan. Justru kebiasaan mencabut rambut yang dapat berakhir kepada kebotakan. Apalagi sering kali pencabutan itu biasanya akan terangkat hingga ke akar-akar rambut.
Alasan Mencabut Rambut
Terdapat banyak sekali alasan-alasan mencabut rambut yang dilakukan oleh orang-orang. Sebagian yang tua, mencabut rambut putih dengan alasan menyebabkan gatal. Sedangkan yang muda sering mencabut rambut yang keriting dimana juga mereka percaya menyebabkan gatal. Padahal rasa gatal tersebut seharusnya akan datang sesaat setelah rambut tersebut dicabut. Dan lagi, rasa gatal tersebut seharusnya tidak bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa anak muda juga suka mencabut rambut yang patah. Hal tersebut malah akan membuat keratin rambut semakin terbuka dan semakin mudah rusak. Dan sebagian lainnya suka mencabuti rambut karena merasa bosan atau merasa seru saat berhasil mendapatkan rambut aneh dari kepala temannya.
Namun sebenarnya tindakan mencabut rambut benar-benar tidak diperlukan sama sekali.
Hal yang Menyebabkan Kepala Gatal
Kulit kepala mungkin saja terasa gatal, namun hal tersebut tidak berhubungan dengan rambut. Kebanyakan adalah memang pada masalah kulit kepala itu sendiri. Contoh :
- Dermatitis Seroboik
Gatal tersebut disebabkan seroboik terdapat ketombe. - Tinea Kapitis
Pola botak di bagian kepala yang mana masih memiliki tepi yang aktif. - Dermatitis Kontak Alergi
Terjadi kontak kulit dengan zat-zat lain seperti shampoo atau perawatan rambut lainnya hingga timbulnya reaksi alergi.